Jumat, 18 November 2016

Penuaan Pada Kulit Mengubah Penampilan Anda

Dengan pertambahan usia, kulit kita akan mengalami perubahan dalam berbagai hal seperti elastisitas, warna dan berkurangnya kelembaban. Akibatnya wajah yang awalnya berbentuk V berubah menjadi U karena pipi mulai turun. Warna kulit menjadi tidakrata karena flek-flek hitam, kasar dan kering.

Untuk memahami perubahan pada kulit, kita perlu mengenali gambaran dasar mengenai kulit. Kulit terdiri dari tiga lapisan dasar : epidermis, dermis dan jaringan adiposa (lemak). Sel-sel kulit baru terdapat di epidermis yang terdiri dari lembaran sel dan naik ke permukaan sehingga terjadi pergantian kulit. Di lapisan ini juga terdapat melanosit atau sel pigmen yang menentukan warna kulit dan memberikan perlindungan terhadap sinar ultraviolet matahari.

Dermis, atau lapisan tengah, berperan memelihara epidermis. Lapisan ini berisi tiga protein yaitu : kolagen yang bertanggung jawab untuk kekencangan kulit, elastin yang bertanggung jawab terhadap elastisitas kulit, dan glycosaminoglycans (GAG) atau rantai gula, sulfur dan asam amino yang membantu kulit mempertahankan kelembaban. Pada lapisan ini juga terdapat akar rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, sel-sel otot, saluran getah bening, dan serabut saraf. Ujung saraf ini mengirim pesan sentuhan, panas, tekanan, nyeri, dingin dan hasrat seksual ke otak.

Jaringan adiposa adalah lapisan paling bawah. Merupakan bantalan kulit dan berfungsi menjaga supaya kulit tidak kendur. Sel-sel lemak juga melindungi tubuh terhadap suhu ekstrim dan memberi bentuk pada wajah. Serat otot, saraf, pembuluh darah dan akar kelenjar minyak dan keringat berjalan melalui lapisan ini. Kulit secara keseluruhan memiliki banyak fungsi. Kulit melindungi organ-organ vital, mengatur suhu tubuh, memberikan penghalang terhadap mikroorganisme, mengeluarkan produk-produk limbah, mengubah sinar matahari menjadi vitamin D, dan menghasilkan melamin untuk mengurangi paparan sinar ultraviolet yang merusak kulit.

Mengapa Kulit Menua?
Beberapa teori menyatakan bahwa penuaan yang terjadi merupakan kombinasi dari perubahan yang terjadi di dalam tubuh dan dampak dari perlakuan kita terhadap tubuh. Berbeda gaya hidup dan upaya dalam menanggulangi penuaan akan membuat kondisi kesehatan dan penampilan yang berbeda pada tingkat usia yang sama.

Tiga penyebab utama terjadinya penutunan fingsi kulit :
1. Penuaan biologi (intrinsik); hasil perubahan yang disebabkan oleh faktor genetik yang terjadi secara alami di dalam tubuh.
2. Penuaan karena pengaruh lingkungan (ekstrinsik); kerusakan karena radikal bebas yang dihasilkan oleh akumulasi dari paparan sinar matahari (photo aging), polusi atau asap rokok. Pilihan gaya hidup seperti diet, pola tidur, maupun stress juga dapat mempengaruhi seberapa cepat kita menua.
3. Perubahan mekanik; terjadi karena hasil gerakan berulang-ulang yang menyebabkan terjadinya kerutan (seperti tersenyum, mengernyikan dahi).

Apa yang terjadi pada kulit yang menua?
Ketika kita menua, tubuh mulai memperlambat produksi dua komponen kulit yaotu kolagen dan elastin. Hal ini menyebabkan timbulnya garis-garis halus dan kerutan. Pemecahan rantai protein ini diperburuk oleh paparan sinar natahari dan gravitasi yang menyebabkan kuli kendur dan menua. Sesuai perkembangan usia, kulit menjadi tipis, kering dan rapuh karena lapisan dalam kulit (dermis) mulai menipis.

Lemak di bawah kulit, di pipi, dagu dan hidung, menghilang sehingga menyebabkan kulit merosot turun. Pori-pori membesar, dan sebagian wanita akan mengalami perubahan hormonal yang menyebabkan timbul jerawat, seperti saat remaja. Orang dengn kulit berminyak, lebih mudah berjerawat, namun cenderung memiliki kerut lebih sedikit dibanding dengan kulit kering karena minyak membuat kulit tetap lembab dan lebih halus. Wanita dengan kulit kering harus terus melembabkannya, bahkan sebelum timbulnya keriput untuk mengurangi dampaknya.

Kemampuan tubuh untuk melawan radikal bebas yang menyerang dan merusak sel dan kolagen, juga berkurang ketika kita menua. Penelitian membuktikan bahwa faktor dari dalam tubuh, yaitu gen, paling berpengaruh terhadap proses penuaan. Tubuh manusia terus menerus mengalami reaksi biokimia yang kompleks. Beberapa reaksi menyebabkan penuaan, yang akan terakumulasi dari waktu ke waktu. Apabila jaringan yang rusak lebih banyak daripada jaringan yang diperbaiki, maka akan terjadi penuaan. Pada akhirnya, penuaan merupakan interaksi yang kompleks antara genetika, kimia, fisiologi dan perilaku.

Lebih jauh, penelitian tentang gen yang dilakukan LifeGen Technology menemukan bahwa pola ekspresi gen dapat digunakan sebagai metode untuk mengukur proses penuaan pada tingkat molekul. Hal ini membuka peluang untuk menciptakan produk anti penuaan yang dapat bekerja pada level genetik. Produk yang ditargetkan bekerja pada level genetik dapat mempengaruhi ekspresi gen. Dengan mengembalikan ekspresi gen kepada polanya saat muda akan menyebabkan proses penuaan dapat dicegah langsung dari sumber utamanya.

Adakah yang dapat kita lakukan untuk memperlambat penuaan pada kulit?
Tentu! Dengan memahami proses penuaan, kita dapat melakukan pencegahan maupun memulihkan kerusakan yang terjadi pada kulit. Jangan abaikan perawatan kulit. Berapapun usia saat ini, perawatan kulit adalah bagian penting yang harus dilakukan setiap hari.

Ada banyak produk kosmetik yang ditawarkan untuk mengatasi tanda-tanda penuaan seperti produk peremajaan kulit, pelembab agar kulit tetap terhidrasi, scrub atau eksfolian untuk mengangkat sel kulit mati, penyamar flek hitam ataupun produk untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Namun, dapatkah produk-produk tersebut mengatasi penuaan pada sumbernya? Rangkaian produk ageLOC menjawab tuntutan tersbut. Produk-produk berbasis ageLOC dari Nu Skin adalah perawatan anti penuaan dengan teknologi terkini yang ditargetkan untuk bekerja pada level genetik dan mengatasi penuaan dari dalam.

# live the difference